26 November 2012

The Language of The New Media


  •  Konsep Media Konvergensi
      
      Konvergensi Media Konvergensi  berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Kata konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Konvergensi akan mudah dibayangkan jika digunakan dalam ilmu fisika khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari datang dari berbagai sudut yang kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop (kaca pembesar) pada satu titik. Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut adalah peritiwa konvergensi. Sehingga, konvergensi media berarti penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. 

              Istilah konvergensi secara umum juga merujuk pada kaitannya dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK). Kata konvergensi ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara. Dasar terbentuknya Konvergensi Media John Fiske dalam bukunya Cultural and Communication Studies mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah dipahami karena unit-unitnya dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-kode analog yang bekerja dalam suatu skala kontinu. Jadi tidaklah heran jika dalam orientasi perkembangan peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau dengan kata lain proses menuju kemudahan, kelengkapan, dan kecepatan dalam mendapatkan dan memahami berbagai informasi. Dari sisi bisnis, digitalisasi menjanjikan efisiensi biaya yang cukup signifikan dengan area cakupan yang lebih luas, kualitas pelayanan yang lebih baik dan mampu melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan mereka. 

                 Namun yang jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu mendesak kelahiran beragam kreativitas dalam penyajian konten sehingga area cakupan bisnis dapat lebih diperluas. Menurut Jonathan Parapak dari Universitas Pelita Harapan, tahapan perkembangan paradigma ini menjadi 3 tahapan proses, yaitu automatisasi, integrasi, dan kolaborasi. Mayoritas pelaku di kawasan ini berada di antara automatisasi dan integrasi, sementara hanya sebagian kecil yang telah mencapai tahap di antara integrasi dan kolaborasi. Manfaat konvergensi media Manfaat konevergensi media tentu saja memudahkan khalayak dalam mendapatkan informasi, berita, hiburan, membeli barang. Tidak mebutuhkan biaya yang banyak, lebih hemat waktu, praktis, juga bisa membuat pihak media sebagai tantangan untuk mengembangkan media yang sudah ada sebelumnya. Pendukung konvergensi media antara lain Media massa konvensional seperti televisi, radio, surat kabar dll, internet dan perangkat lunak atau software.

  •             Konsep Podcasting    
               Podcasting adalah serangkaian berkas media digital (baik audio maupun video) yang diterbitkan sewaktu-waktu dan sering diunduh melalui penyalur-sedia web (web syndication). Kata ‘podcast’ menelantarkan istilah ‘webcast’ dalam bahasa sehari-hari, karena meningkatnya kegemaran iPod dan pasokan web (web feed). istilah antara podcast dan podcasting yang sebenarnya bisa dijelaskan dengan sederhana saja. Podcasting adalah kegiatannya, sementara podcast adalah produknya. Jadi apakah yang disebut sebagai proses podcasting itu? 
                  Bayangkan sebuah file audio (biasanya file berformat mp3) yang berisikan sebuah program acara (bukan program komputer) seperti layaknya sebuah program acara di radio siaran. File tersebut disimpan di sebuah server di internet yang bisa didownload dan didengarkan oleh siapapun yang memiliki akses ke internet. Ada banyak manfaat dari Podcasting yang dapat Anda terima jika Anda menggunakannya sebagai salah satunya sebagai alat pemasaran dan alat komunikasi.

  • KONSEP RSS 

       RSS adalah singkatan dari Really Simple Sindication, yakni satu sistem sindikasi yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan update/artikel terbaru dari situs-situs favorit Anda secara otomatis. Dulu, pengguna internet yang tidak mau ketinggalan update terbaru dari situs-situs favoritnya harus mem-bookmark situs-situs tersebut di browser komputer kemudian mengeceknya secara teratur dan berkala untuk mengetahui apakah ada artikel terbaru yang ditambahkan. Kalau saat ia mengecek situs tersebut sudah di-update tentu bagus sekali. Tapi bagaimana kalau saat dicek ternyata situs itu belum juga di-update? Atau bagaimana kalau entah karena alasan apa Anda lupa mengeceknya? Itulah sebabnya Anda butuh RSS. Dengan mendaftarkan diri di RSS situs favorit, Anda tidak akan ketinggalan update terbaru karena salinannya akan dikirimkan langsung ke Anda. 

                Secara sederhana fungsi RSS ini dapat dianalogikan sebagai loper koran. Jika isi situs adalah koran dan Anda adalah pembaca koran, maka RSS adalah loper koran yang akan mengirimkan koran tersebut kepada Anda. Tentu saja sebelumnya Anda harus mendaftarkan diri terlebih dahulu agar tercatat sebagai pelanggan koran tersebut. Teknologi yang dibangun dengan RSS mengijinkan kita untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan web (feed) RSS, biasanya situs web yang isinya selalu diganti secara reguler. Untuk memanfaatkan teknologi ini kita membutuhkan layanan pengumpul.

Tidak ada komentar: